Sistem Pembelajaran pada Jenjang SD,SMP,dan SMA

Sedikit gelitikan yang terbenak di benak saya tentang nama jenjang pendidikan yang ada di Indonesia, yaiku pendidikan 9 tahun yang cukup aneh menurut saya. Yang pertama SD (Sekolah Dasar), kemudian SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan selanjutnya SMA (Sekolah Menengah Atas).
Kalau ada Sekolah Dasar kenapa tidak ada jenjang pendidikan Sekolah permukaan atau tengah, kan kalau ada dasar laut pasti ada permukaan laut,
Kalau ada Sekolah Menengah Pertama kenapa tidak ada Sekolah Menengah Kedua, Ketiga, Keempat dan selanjutnnya,,
Kalau ada Sekolah Menengah Atas kenapa tidak ada Sekolah Menegnah Bawah..
Hmmmm... tampak begitu sepele tapi kalau dipikir – pikir, emang begitu adanya
OK saatnya Serius.....

Berbicara tentang Sistem pembelajaran yang pernah saya alami di bangu SD sampai SMA merupakan sesuatu yang menarik untuk di perbincangkan, semua mempunyai keunggulan dan kekurangan tersendiri yang saling melengkapi. Dan mari kita telusuri dan telaah dari sistem pembelajaran yang pernah saya alami waktu dulu.
            SD (Sekolah Dasar), jenjang pendidikan pertama yang saya alami ini adalah masa yang yang panjang, karena harus di tempuh dalam waktu 6 (enam) tahun. Pembelajaran yang di lakukan di SD merupakan pelajaran yangsangat dasar dan merupakan bekal untuk ke jenjang berikutnya.
Biasanya guru mengajar untuk setiap mata pelajaran adalah tetap kecuali pelajaran Pendidikan Agama dan Olahraga. Misal kelas 1 gurunya adalah si A, dan kelas 2 gurunya adalah si B. Hal ini terjadi karena materi yang diajarkan dibangku SD tidaklah begitu banyak dn sesukar lainnya, jumlah guru nya pun tidak seberapa rata-rata ada 12 per sekolah. Sistem ini memanglah tidak terlalu buruk tetapi adakalanya seorang guru yang mengajar smua mata pelajaran kurang begitu menguasai materi dan bisa mengakibatkan siswa merasa binung atas meteri tersebut.
            SMP (Sekolah Menengah Pertama) jenjang pendidikan selanjutnya yang pernah saya rasakan. Kalau di SMP berbeda dengan SD , semua materi diajarkan dan gurunya pun mengajar satu guru satu pelajaran, artinya siswa tidak merasa bosan tiap hari bertemu dengan guru itu-itu terus, materi yang di ajarkan cukup banyak dan menyita banyak waktu tidak seperti sd. Materi IPA dan IPS diajarkan disini tetapi masih secara umum.
SMA (Sekolah Menengah Atas) jenjang pendidikan yang selanjutnya. Materi yang di ajarkan pada kelas X (Sepuluh) masih cenderung umum dan mengulang materi yang ada di SMP, tetapi ketika sudah ada di kelas XI (sebelas)  Setiap orang bebas memilih jurusan mereka tergantung bakat dan minatnya masing-masing. Mereka mau memilih jurusan IPA atau IPS atau Bahasa.
Selain itu bobot mata pelajarannya banyak dan berfariasi karena materi IPA dan IPS terbagi secara khusus. Disini juga mereka diajarkan mendirikan bagaimana berorganisasi di dunia exskul atau OSIS, karena pada jenjang SMA siswa dikepas mengembangkan kemampuan mereka dalam berorganisasi berbeda dengan SMP yang cenderung masih dituntun.

Dari kilasan tersebut dapat ditarik kesimpulan sistem pembelajaran yang ada di indonesia sudah cukup baik menurut saya karena sudah bisa mengatur dan memanage dalam setiap jenjangnya.  Ok demikian dulu semoga bermanfaat.. 
Nama : Ali Zainal Abidin
Nim     : 5101412027
Prodi   : Pend.Teknik Bangunan
Makul : TIK

Artikel Opini
            Ketika saya memebaca artikel ini saya tidak heran atas apa yang harus kami miliki dalam mendapatkan sebuah pekerjaan. Karena saya sudah sering dinasihati oleh kakak sepupu saya yang sudah mendapatkan pekerjaan. Hal ini bisa menjadi baik maupun buruk tergantung berada di posisi mana kita. Jika kita berada di posisi seorang yang telah memiliki kemampuan pasti hal itu tidak masalah, akan tetapi jika kita berada disisi berlawanan tentu hal itu sangatlah merugikan. Karena hal tersebut kita perlu memiliki sebuah strategi yang mampu diandalkan dalam situasi seperti ini. Oleh karena itu salah satu strategi saya, yaitu memiliki softskill, untuk itu saya rajin mengikuti kegiatan organisasi kemahasiswaan di UNNES. Hal tersebut saya lakukan karena demi menambah dan menutupi kekurangan yang saya miliki, seperti menambah kemampuan berorganisasi, sosialasi dan menambah rasa percaya diri tampil di depan orang lain. Demi menambah kemampuan saya, strategi yang saya lakukan selanjutnya adalah sering-sering melihat kamus bahasa inggris untuk menambah kosakata saya dalam bahasa inggris dan juga bagaimana cara pengucapannya.
            Selain dari softskill, kemampuan saya dalam hal ke-teknik sipilan ini. Untuk itu saya sering menggambar tugas besar, meskipun masih belum baik dalam time management-nya dan memperdalam ilmu autocad yang baru semester ini saya terima.

            Saya berharap hal yang telah saya lakukan tersebut dapat membantu saya kelak, ketika akan melamar sebuah pekerjaan. Dan saya juga optimis hal tersebut dapat terwujud.   

Dunia kerja menanti kita



Bagi setiap sarjana yang telah lulus tentu di dalam benak mereka adalah bagaimana caranya untuk terjun dan berkecimpung di dunia kerja, dan mereka pun berfikir agar bisa mendapat ruang di dunia kerja nanti mengingat banyaknya tenaga kerja dan sedikitnya lapangan pekerjaan, hal itu melatarbelakangi saya untuk memberikan sebuah torehan yang merupakan strategi saya ketika sudah lulus nanti.
          Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran sarjana atau lulusan universitas pada bulan februari 2013mencapai 360 orang atau 5,04 persen dari total pengangguran yang mencapai 7,17 juta orang. Hal itu tidak bisa dielakan lagi karena kemungkinan jumlah orang yang lulus dari universitas tersebut tidak bisa / kalah bersaing dalam memperebutkan tempat kosong di sebuah lapangan pekerjaan.
          Pertanyaannya adalah mampukah kita bisa mendapatkan pekerjaan nanti? Jawabannya ada pada dirimu sendiri, sebagai lulusan universitas yang notabene kaum terpelajar dan terdidik seharusnya bisa mendapatkan pekerjaaan dengan mudah, tetapi sebuah perusahaan tidak bisa asal menerima lulusan universitas dengan asal mengandalkan ijasah saja, biasanya mereka mencantumkan syarat  khusus untuk penerimaannya, misalnya fasih berbicara b. Inggris, etos kerja tinggi, dan lain-lain.
          Maka dari itu bagi para mahasiswa yang sedang menuntut ilmu sebagai bekal untuk dunia kerja nanti harus memiliki keahlian khusus yang dapat menunjang profesi kita nanti.
Dengan demikian diharapkan semua lulusan universitas mendapatkan pekerjaan dengan kemampuannya dan tidak ada lagi lulusan universitas yang menganggur.

Strategi saya, saya akan mengasah soft skill agar bisa berkominaksi dengan baik dan benar, disamping itu saya juga mengikuti program kursus b. Inggris yang merupakan persyaratan khusus yang biasanya di cantumkan dalam persyaratan recruitment nanti. Disamping itu saya juga akan fokus menuntut ilmu agar bisa mendapatkan hasil yang memuaskan di akhir nanti. Dengan begitu saya merasa yakin untuk terjun di dunia kerja nanti.

Resume Materi Mekanika teknik

Balok terusan

Jepitan suatu balokterjadi kalau sudut putar tumpuna q dan b lebih kecil daripada balok tunggal garis elastis mengubah lengkungan makin keras penjepitan makin lebih dekat pada pertengahan balok terjepit.
Jepitan maksimal terjadi kalau sudut a dan b = 0
Oleh kerena itu balok terjepit merupakan tiga kali statis tidak tertentu, maka kita dapat berhasil mmenggunakan syarat – syarat perseimbangan.
Yang sebelumnya harus kita cari adalah M1 M2 dan H








Pada umumnya gaya H boleh dihapuskan, kijalau digunakan sistem tumpuan jepitan seperti berikut, tiggalah perhitungan M1 dan M2












Dengan menentukan sudut putar tumpuan(pada contoh ini a = b = 0) kita bisa menentukan syarat-syaratelastis dan selanjutnya dengan seperposisi perhitungan statika dengan menggunakan persamaaan elastis



















Sumber buku :
Resume dari sebagain isi buku yang saya temukan :D

Buku ini berisi 9 bab dan berbagai materi yang berhubungan dengan mekanika dan SAP salah satu metrinya membahsa hal berikut.


Ringkasan Materi :
            Pemodelan struktur adalah pembuatan data numerik (Matematis) mewakili striktur real yang digunakan sebagai input data komputer. MacLeod mengusulkan sebaiknya dalam pembuatan model struktur adalah :
1.      Jangan terlalu rumit darai yang diperlukan
2.      Perlu adanya tahapan model baik makro maupuna aamikraaaoa model.
3.      Perlu mengetahui prilaku struktur real dan faktor-faktor yang dapat diabaikan.
4.      Lakukan validasi-validasi yang teliti dan ketat.
5.      Lihat asumsi-asumsi yang dipakai dalam pembuatan model analisis, dan pastikan telah logis.
d
d    Dan saya rasa cukup dengan resume yang saya berikan, karena berkaitan dengan keterbatasan saya dan juga blog ini yang tidak dapat menampung semua isi buku ini. 
s     Sekian dan Terima Kasih :D


Pengembangan sumberdaya manusia melalui sekolah menengah kejuruan, khususnya program keahlian rumpun bangunan



Sumber daya manusia atau yang biasa kita kenal dengan sebutan SDM, merupakan sebuah ability dari seorang manusia yang ada dan bisa dikembangkan menjadi potensi yang bisa membangun manusia kearah yang lebih baik.
Kemampuan manusia untuk menjadi sumber daya manusia yang bermutu merupakan tanggung jawab setiap manusia, karena manusia sebagai subjek untuk menjadikan kehidupan dan kesejahteraan semua manusia. Hal itu tentu tidak mudah seperti membalikan telapak tengan karena perlu di telaah lebih lanjut karena potensi dalam diri manusia itu berbeda beda kapasitasnya, dan potensi itu harus kita kembangkan sesuai dengan peranannya.
Dalam hal ini kita membahas tentang SMK kejuruan khusunnya dalam keahlian rumpun bangunan sebagai perwujudan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang produktif dan kompetitif dan sesuai dengan potensi yang diharapkan bisa membangun kesejahteraan manusia. Karena dalam membangun sumber daya yang bermutu perlu digali dan ditempa mulai dari hirarki pendidikan yang mencakup keahlian seseorang misalnya di SMK kejuruan.
SMK kejuruan bangunan diajarkan bagaimana kita menjadi manusia yang terampil dan kompeten dalam bidang ilmu tentang bangunan pada umumnya, untuk mengembangkan potensi yang ad dalam diri murid-muridnya biasanya para guru di smk menerapkan disiplin yang tinggi dalam hal apapun, karena mereka diharapkan menjadi sumber daya yang siap di panen ketika mereka lulus nanti, meskipun tak sedikit yang menempa diri lagi ke perguruan tinggi namun pada dasarnya siswa SMK memang dipersiapkan dilepas kedunia kerja setelah tamat nanti.
Namun itu kembali kepada masing-masing siswa, apakah mereka bisa dan berkembang menjadi siswa yang kompetitif dalam bidangnya atau tidak. Selain pembelajaran teori SMK juga menerapkan praktek dalam kurikulumnya, dan biasanya bobot dari praktek lebih besar dibandingkan teori yang biasnaya diadakan di dalam ruang kelas. Seorang siswa SMK banguna di targetkan bisa menguasai dan kompeten dengan keahliannya dalam bidang konstruksi dan bisa merancang suatu bangunan yang merupakan bekal mereka ketika turun ke lapangan.
Siswa SMK berbeda dengan siswa SMA, hal ini bisa dilihat dari jumlah jam pelajaran yang berbeda. Siswa SMK memiliki jam praktek yang banyak sedang kan siswa SMA sedikit, disamping itu di SMK juga ada PKL atau praktik Kerja Lapangan yang akan menjadi stimulan mereka agar menjadi bibit yang unggul ketika di lepas di lapangan. Dari PKL itu mereka akan mendapatkan wawasan dan pengalaman tentang bagaimana bekerja kedepannya.
Untuk mempersiapkan siswa SMK bangunan menjadi tenaga ahli dibidangnya merupakan hal yang sulit, karena kemampuan siswa dalam menangkap setiap materi berbeda-beda, ada yang sekali penjelasan langsung faham ada yang harus berkali-kali baru bisa faham. Tugas-tugas yang diberikan juga banyak dan diberikan terus menerus, hal ini di maksudkan agar mereka biasa dengan tugas ketika sudah bekerja nanti.
Dalam memenuhi permintaan tenaga untuk bidang konstruksi memang sangatlah banyak dan mnyebar di berbagai pelosok negeri. Diharapkan setiap siswa mendapatkan pekerjaannya sebagai SDM yang bermutu agar bisa kompetitif dalam tugasnya.
Diharapkan dalam penempaan yang di lakukan selama 3 tahun di bangku sekolah menengah kejuruan di bidang bangunan bisa menjadikan siswa terampil,kompeten, dan berguna bagi seluruh manusia.